Liputan6.com, California: Pesawat tempur Angkatan Udara Amerika Serikat memecahkan rekor kecepatan hipersonik, dengan 6 mach--satuan kecepatan pesawat--dalam tiga menit lebih. Uji coba dilakukan di wilayah udara lepas pantai California selatan, Amerika Serikat, baru-baru ini.
Dalam rilis situs resminya, juru bicara Angkatan Udara AS mengatakan, pesawat prototipe X-51A Waverider berbentuk rudal dilepaskan dari pesawat bomber Stratofortres B 52 dan melesat cepat selama 200 detik. Setelah berhasil melampui target kecepatan, pesawat X-51A Waverider diledakkan secara otomatis.
"Uji coba ini mengalahkan rekor Scramjet hipersonik sebelumnya yang hanya mampu bertahan 12 detik," kata juru biacara angkatan Udara AS. "Kami gembira dengan keberhasilan menguji coba X-51A. Ini adalah misi pertama hipersonik."
Peneliti di laboratorium Angkatan Udara AS Charlie Brink melukiskan keberhasilan itu sebagai lompatan teknologi, yang seakan perpindahan teknologi pesawat baling-baling menjadi mesin jet semasa Perang Dunia II silam.
Seiring dengan itu, Angkatan Udara AS terus mengembangkan peralatan perangnya dengan beberapa perusahaan penerbangan sipil, termasuk pesawat X-51A Waverider. Pesawat itu dirancang perusahaan Pratt & Whitney dan maskapai Boeing Co Rocketdyne. Direncanakan, pesawat hipersonik masih menjalani tiga kali uji coba lagi hingga akhir tahun ini.
Dalam rilis situs resminya, juru bicara Angkatan Udara AS mengatakan, pesawat prototipe X-51A Waverider berbentuk rudal dilepaskan dari pesawat bomber Stratofortres B 52 dan melesat cepat selama 200 detik. Setelah berhasil melampui target kecepatan, pesawat X-51A Waverider diledakkan secara otomatis.
"Uji coba ini mengalahkan rekor Scramjet hipersonik sebelumnya yang hanya mampu bertahan 12 detik," kata juru biacara angkatan Udara AS. "Kami gembira dengan keberhasilan menguji coba X-51A. Ini adalah misi pertama hipersonik."
Peneliti di laboratorium Angkatan Udara AS Charlie Brink melukiskan keberhasilan itu sebagai lompatan teknologi, yang seakan perpindahan teknologi pesawat baling-baling menjadi mesin jet semasa Perang Dunia II silam.
Seiring dengan itu, Angkatan Udara AS terus mengembangkan peralatan perangnya dengan beberapa perusahaan penerbangan sipil, termasuk pesawat X-51A Waverider. Pesawat itu dirancang perusahaan Pratt & Whitney dan maskapai Boeing Co Rocketdyne. Direncanakan, pesawat hipersonik masih menjalani tiga kali uji coba lagi hingga akhir tahun ini.
0 comments:
=================================================
PLEASE COMMENT..!!!
Di comment donk artikel menarik diatas....!!^^
Suatu tulisan akan menjadi baik jika mempunyai penggerak motivasi yang berupa Kritik, Saran dan lain-lain