
Entah sejarah atau kepercayaan apa yang menyebabkan masyarakat di Pulau Yap ini sangat mensakralkan batu ini, mungkin sama seperti masyarakat modern sangat mengagungkan batu emas.
Konon katanya, mata uang batu ini tidak berasal dari pulau itu. Dahulu kala masyarakata Pulau Yap rela berpetualang keliling dunia mencari batu ini. Nilai nominal dari mata uang batu ini di nilai bukan hanya berdasarkan ukuran, tapi juga dinilai berdasarkan pengorbanan mendatangkannya ke Pulau Yap, termasuk jumlah nyawa yang melayang karena pengorbanan tersebut.

Jika di uang kertas US dolar ada “In God We Trust”, maka negara Kepulauan Palau selangkah lebih maju. Negara ini pada tahun 2007 mencetak koin perak dengan gambar perawan suci dan menyertakan bonus botol kecil berisi beberapa tetes air suci dari sebuah mata air suci di Lourdes Prancis. Wah, jelas ini lebih religius.

Saat rezim Joseph Mobutu dikudeta pada tahun 1997 di Zaire (yang sekarang bernama The Democratic Republic of the Congo) Pemerintahan yang baru saat itu terlalu sibuk untuk mendesain dan mencetak uang baru selain karena jumlah uang saat itu terbatas pula. Maka mata uang lama pun tetap digunakan, hanya saja muka penguasa rezim sebelumnya digunting.