bigbang285
Jakarta – Tim Big Bang dari Institut Teknologi Bandung mengharumkan nama Indonesia di Kairo, Mesir. Kemenangan diraih tim yang membawa aplikasi bernama MOSES itu.
Seperti dikemukakan dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Jumat (10/7/2009), Tim Big Bang sukses meraih kemenangan dalam kategori Mobile Device Award dalam Imagine Cup 2009.

Di posisi selanjutnya, dalam kategori yang sama, terdapat tim dari Brasil dan Kroasia. Imagine Cup merupakan kompetisi piranti lunak tingkat dunia yang diselenggarakan oleh Microsoft.
Tim Big Bang terdiri dari David Samuel, Dody Dharma, Dominikus Damas Putranto dan Samuel Simon. Mereka menang dengan proyek bertajuk MOSES (Malaria Observation System and Endemic Surveillance).

2. Kalahkan Jendral Spanyol, Indonesia Juara Umum Menembak Antar Komandan

(Adshit Al Qusayr, 2/3) Membuka lembaran sejarah perjuangan bangsa, tercatat nama Jenderal Kohler seorang perwira tinggi Belanda yang dikalahkan pejuang Indonesia di Aceh yang bahkan mengakibatkan tewasnya jenderal tersebut dalam suatu pertempuran di depan masjid raya Baiturrahman pada tahun 1873.
Kini setelah 135 tahun berlalu, sejarah terulang lagi. Tentunya dengan pelaku, peristiwa dan kisah yang berbeda. Dalam “pertarungan” sengit di lapangan tembak Ebel Es Saqi, Marjayoun, Lebanon Selatan pada Sabtu sore (1/3) Indonesia kembali berhasil mengalahkan seorang Jenderal yang kali ini berasal dari Spanyol sekaligus mengalahkan para Komandan Kontingen PBB dalam pertandingan menembak antar Komandan Kontingen PBB yang bertugas di bawah Komando Sektor Timur UNIFIL.

Komandan Sektor Timur UNIFIL Brigadir Jenderal Casimiro Sanjuan Martinez dari Spanyol “terpaksa” harus mengakui keunggulan Letnan Kolonel Inf A M Putranto, S.Sos Komandan Satgas Yon Mekanis TNI Kontingen Garuda (Konga) XXIII-B setelah diadu dalam 2 match menembak berturut-turut. Match pertama merupakan pertandingan menembak pistol kaliber 9 mm dengan jarak 25 meter. Match selanjutnya, menembak senapan kaliber 5,56 mm dengan jarak 100 meter. Selain Komandan Sektor, petembak yang mengikuti pertandingan ialah para Komandan dan Wakil Komandan Kontingen dari 5 negara yang berbeda yaitu : Malaysia, Spanyol, India, Nepal dan Indonesia sendiri. Mereka masing-masing dijadikan 1 tim sesuai dengan asal negaranya. Pada pertandingan tersebut, para petembak hanya diadu dalam 1 sikap menembak yaitu sikap berdiri dan diberikan 20 butir peluru yang harus ditembakkan ke sasaran tanpa dibatasi waktu. Pada pelaksanaannya, setiap match dibagi menjadi 2 sesi yang diatur sedemikian rupa sehingga berselang-seling antara Komandan dan Wakil Komandan Kontingen dimana setiap sesi menghabiskan 10 butir peluru.